Pelawak Top Palembang Diberi Paham Tentang Yudi Purna Nugraha

Dewa

Pelawak Top Palembang Dikasih Paham Tentang YPN

Edukasi.co – Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), nama Yudi Purna Nugraha (YPN) semakin dikenal masyarakat, meski dia bukan sosok yang berasal dari kalangan elit. Kehadirannya di arena politik lokal ternyata mampu mengguncang Bumi Sebimbing Sekundang, terutama setelah ia dan pasangannya, Yenny Elita Sofyan Sani (YESS), terjun sebagai kontestan dalam Pilkada OKU 2024.

Kendati demikian, banyak upaya dari pihak lawan yang berusaha menjegal langkahnya. Namun, mayoritas dari upaya tersebut justru gagal total, memaksa lawan bermain dengan narasi yang terkesan lucu. Salah satu narasi yang dipopulerkan adalah anggapan bahwa YPN adalah sosok yang masih ‘baru mau belajar’, yang diucapkan secara terbuka oleh Fikri Haikal, pelawak ternama asal Palembang, yang juga menjabat sebagai juru bicara salah satu calon gubernur Sumsel, saat deklarasi paslon beberapa waktu lalu.

“Kita jangan serahkan OKU ini kepada orang yang baru nak belajar. Kita harus ngenjuk kepada orang yang sudah berpengalaman. Setuju.. setuju.. Teddy Meilwansyah, Marjito Bachri..,” teriak Haikal, yang video tersebut viral di media sosial.

Menanggapi narasi tersebut, Koordinator Posko Pemenangan YPN YESS, Orniando, secara tegas memberikan pencerahan kepada Haikal. Ia menegaskan bahwa meski kandidat yang didukung Haikal memang memiliki pengalaman, pengalaman tersebut tidak mampu menjawab kebutuhan masyarakat OKU.

“Kita sepakati, bahwa kandidat yang dijunjung Haikal saat deklarasi itu, memang berpengalaman,” ujar Ando. “Namun, pengalamannya justru membawa dampak negatif, seperti kesulitan dalam membangun infrastruktur dan akses pelayanan kesehatan bagi warga OKU.”

Ando juga menambahkan bahwa YPN, yang dikatakan tidak berpengalaman, justru adalah sosok yang berhasil hattrick dalam dunia politik dengan terpilih tiga kali berturut-turut sebagai anggota DPRD OKU. Pada Pileg Februari 2024, YPN sukses membawa partainya menjadi pemenang, menggeser dominasi Partai Gerindra.

“YPN yang konon tidak berpengalaman sudah menyebarkan sembilan unit ambulans di OKU dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dalam bidang pendidikan,” jelas Ando. Ia pun mempertanyakan pengetahuan Haikal tentang kondisi jalan di daerah Lengkiti dan isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat terkait pendidikan.

Ando menegaskan bahwa pembangunan OKU ke depan tidak boleh diserahkan kepada sosok yang pernah gagal memimpin. Pemimpin yang dipilih haruslah mendapat legitimasi dari rakyat dan bukan hasil warisan atau rekomendasi keluarga.

“Bukan pemimpin yang mendapat warisan mertua. Ingat, sudah sekitar tiga tahun junjungan Haikal ini pimpin OKU. Pertanyaannya, apa yang bisa dibanggakan di mata rakyat? Prestasinya apa? Yang ada OKU makin terpuruk. Artinya, junjungan Haikal ini sudah mencoba, tapi gagal,” tegasnya.

Menyudahi pernyataannya, Ando mengajak rakyat OKU untuk memberikan kepercayaan kepada YPN YESS dalam membawa perubahan yang lebih baik. Ia juga mengutip pendapat Tumpal Simaremare, mantan aktivis 98 asal Sumsel, untuk memperkuat argumennya.

“Sudah cukup bagi YPN duduk di kursi legislatif. Saatnya YPN menjadi eksekutor kebijakan pemerintah daerah di kursi eksekutif,” tutup Ando.(*)

Also Read

Tags